EVALUASI
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Makalah
Disusun Guna
Memenuhi Tugas Kuliah
Mata Kuliah:
Perencanaan Sistem Pembelajaran Bahasa Arab
Dosen Pengampu : Ali Muhdi M, Ag.
Disusun oleh :
EKA SAFITRI
NIM. 092332056
Tarbiyah/5 PBA 2
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2011
BAB
I
PENDAHULUAN
Dalam
pendidikan di Indonesia terdapat sistem yang mengatur berjalannya belar
mengajar dalam suatu lembaga pendidikan. Adapun sistem pendidikan yang ada
yaitu mencakup beberapa hal, yaitu tujuan, materi, pendidik, peserta didik,
metode, media dan evaluasi. Hal tersebut merupakan satu kesatuan dari sebuah sistem yang harus ada dalam
sebuah proses pendidikan. Jika terdapat satu ketidakseimbangan dari hal-hal
tersebut, maka proses pendidikan akan berjalan tidak efektif. Oleh karena itu,
antara satu komponen satu dengan yang lainnya haruslah saling berjalan
seimbang.
Dalam
sistem pendidikan tersebut terdapat evaluasi pendidikan yang kedudukannya
sangat urgent dalam pendidikan. Evaluasi merupakan hal yang dapat membawa
pendidikan di indonesia semakin maju. Evaluasi ini perlu dilakukan dalam setiap
pembelajaran agar pembelajaran yang kita
lakukan dapat terkontrol dengan baik.
Sebuah
pembelajaran apapun, penting sekali diakukannya sebuah evaluasi. Pembahasan
dalam makalah ini yaitu mengenai evaluasi pemblajaran bahasa arab yang mana
evaluai ini lebih dikhususkan pada pembelajaran bahasa arab.
Makalah
ini akan mengkaji tentang evaluasi pembelajaran bahasa arab secara terperinci,
tentang apa yang dimaksud evaluasi, bagaimana evaluasi dilkaukan dal hal – hal
yang terkait dengan evaluasi pembelajaran bahasa arab.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Evaluasi
Kata evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation
yang mengadung kata dasar value
“nilai”. Secara istilah evaluasi berkaitan dengan keyakinan bahwa suatu
hal itu baik dan buruk, benar atau salah, kuat atau lemah, cukup atau belum,
dan sebagainya.
Dalam Kamus Ilmiah Populer yang dikarang oleh Pius
A Partanto dan M Dahlan Al Barry, “evaluasi” dapat diartikan sebagai
penaksiran, penilaian, perkiraan keadaan, penentuan nilai.
Untuk memberi pemahaman mengenai evaluasi, sebagaimana
dikutip oleh Ainin, Tohir dan Asrori,
maka Gronlund dan Lin seorang pakar evaluasi pengajaran (1985: 5)
mengemukakan definisi evaluasi sebagai berikut : Evaluation is a systematic
process of collecting, analizing, and interpreting information to determine the
extent to wich pupils are achieving intructional objctives. Evaluation answers
the question “how good?”. Definisi tersebut menjelaskan bahwa evaluasi
merupakan suatu proses yang sistematis dalam mengumpulkan menganalisis dan
menafsirkan data-data untuk menentukan apakah seorang siswa dipandang telah
mencapai target pengetahuan atau ketrampilan yang dirumuskan dalan tujuan
pembelajaran.
Dengan definisi – definisi di atas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa evaluasi merupakan
suatu proses penilaian yang sistematis terhadap suatu hal untuk menganalisis
dan mengukur tentang benar atau salah.
Istilah Evaluasi sama artinya dengan asesmen,
pengukuran dan tes. Istilah istilah trsebut mempunyai maksud dan tujuan yang
sama, akan tetapi ada perbedaan dalam hal cakupan yang dianalisa. Evaluasi ini dapat berupa tes maupun non
tes, disesuaikan dengan apa yang akan kita evaluasi.
B.
Kedudukan dan Tujuan Evaluasi
Dalam pembelajaran terdapat empat komponen utama yaitu
tujuan, materi metode dan evaluasi (Kasbolah, 1993). Dilihat dari segi
prosesnya setiap pembelajaran terdiri atas tiga tahapan yaitu perncanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat penting
dalam suatu pembelajaran yang merupakan bagian terakhir dalam tahap
pembelajaran. Akan tetapi, evaluasi dapat juga dilakukan pada saat ditengah
proses pembelajaran.
Adapaun tujuan evaluasi menurut Sukardi, terdapat
minimal enam tujuan evaluasi yang terkait dengan belajar mengajar, antara lain:
1.
Menilai ketercapaian (attainment) tujuan
2.
Mengukur macam-macam aspek belajar yang
bervariasi
3.
Sebagai sarana (means) untuk mengetahui apa yang
siswa telah ketahui.
4.
Memotivasi belajar siswa
5.
Menyediakan informasi untuk tujuan bimbingan dan
konseling
6.
Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar
perubahan kurikulum
Evaluasi tidak
hanya untuk mengevaluasi proses belajar megajar akan tetapi juga dapat digunakan
untuk menilai program dan sistem dan program pembelajaran yang ada di lembga
pendidikan. Dalam melakukan evaluasi
agar mendapatkan hasil yaang baik maka syarat-syaratnya diantaranya :1)
valid, 2) andal, 3) objektif , 4) seimbang, 5) membedakan, 6) norma, 7) fair,
8) praktis.
C.
Prinsip – Prinsip Evaluasi
Bagi seorang guru penting hukumnya untuk mengetahui
dan memahami prinsip – prinsip evaluasi untuk dijadikan sebagai petunjuk atau
keyakinan bagi dirinya atau guru lain guna merealisasikan evaluasi dengan cara
yang benar.
Menurut Ainin, Tohir dan Asrori (2006: 12), prinsip – prinsip evaluasi
dalam semua pembelajaran antar lain :
a.
Menyeluruh
b.
Kesinambungan
c.
Berorientasi pada tujuan
d.
Objektif
e.
Bermakna
f.
Sesuai dengan kurikulum
g.
Mendidik
Sedangkan menurut Slameto (2001: 16) sebagaimana dikutip oleh
Sukardi dikemukakan bahwa evaluasi harus minimal mempunyai tujuh prinsip yaitu:
a.
Terpadu
b.
Menganut cara belajar siswa aktif
c.
Kontinuitas
d.
Koherensi dengan tujuan
e.
Menyeluruh
f.
Membedakan (diskriminasi)
g.
Paedagogis
Adapun prinsip –prinsip tersebut merupakan hal-hal yang harus dipegang
oleh seorang pendidik agar dalam melakukan evaluasi nantinya sudah terarah
sehingga dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan prinsip sehingga
tujuan evaluasi akan tercapai.
D.
Pendekatan Tes Bahasa
Dalam suatu
tes akan dipandang berkualitas apabila mempunyai tingkat validitas ,
reliabilitas dan kepraktisan yang tinggi. Validitas dapat diartikan
dengan ketepatan dan kebenaran. Istilah validitas pada dasarnya berkaitan
dengan hasil tes, yng mempunyai arti derajat kesesuaian hasil suatu tes dengan
tujuan sejauh mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas
bermakna keajegan atau dalam bahasa arab disebut tsabat. Suatu alat
dapat dikatakan reliabl jika ia mendapatkan data yang ajeg.Istilah
reliabilitas berkaitan dengan data yang dihasilkan oleh instrumen. Sedangkan kepraktisan
juga tidak kalah pentingnya dengan validitas dan reliabilitas. Adapun
kepraktisan itu berkaitan dengan hal kehematan, kemudahan pengadministrasian,
kemudahan penginterpretasian.
Suatu tes
bahasa dapat kita ketahui macamnya, ada 3 yaitu tes diskret, integratif dan
pragmatik.
1.
Tes Diskret
Menurut Oller (1979) sebagaimana dikutip oleh Ainin,
Tohir dan Asrori (2006,70), tes dikret ialahsuatu tes yang hanya menekankan
satu aspek kebahasaan pada satu waktu, artinya yang diukur adalah tunggal atau
satu komponen saja. Tes ini dilatarbelakangi oleh pandangan stuktural dalam
kajian kebahasaan (Dwiwajono, 1996 ). Dalam kajian sruktural, hakikat bahasa
itu terdiri atas beberapa komponen yang saling terpisah.
Contoh tes
diskret, tentang kosakata/mufrodat
·
Pengenalan arti kata
_ Arti kata للجامعة adalah
a.
Masjid
b.
Perguruan tinggi
c.
Lab. Bahasa
d.
Yayasan
2.
Tes Integratif
Tes integratif
merupakan penggabungan dari bagian-bagian yaang terkecil pada sstu butir tes.
Tes ini dapat dikatan sebagai koreksi terhadap kelemahan yang ada dalam tes
diskret.
Menurut Nurgiantoro (1988), dikutip oleh
Ainin, Tohir dan Asrori (2006, 74), yang termasuk tes integratif baik yang
menyangkut aspek kebahasaan maupun ketrampilan bebahasa adalah menyusun
kalimat, menafsirkan wacana yang singkat yng dibaca dan didengar, memahai
bacaan yang dibaca atu didengar, menyusun sebuah alinea berdasarkan
kalimat-kalimat yang disediakan.
3.
Tes Pragmatik
Jenis tes
pragmatik sangat beragam. Oller mengemukakan bahwa bntuk tes bahasa pragmatiik
yaitu dikte, tes close, pemahaman parafrase, jawaban pertanyaan, berbicara atau
wawancar, menulis, bercerita, dan terjemahan.
E.
Tes Bahasa Arab Berbasis Kompetensi
1.
Tes Kemahiran Menyimak
a.
Melafalkan ulang kata yang diperdengarkan
b.
Mengidentifikasikan bunyi
c.
Membedakan bunyi yang mirip
d.
Menentukan makna kata melalui gambar
e.
Menentukan makna kalimat melalui gambar
f.
Merespon ujaran berupa kalimat melalui gerak
g.
Memahami teks sederhana dalam bentuk dialog
h.
Memahami teks sederhana dalam bentuk narasi
2.
Tes Kemahiran Berbicara
a.
Menggunakan bentuk ungkapan baku
b.
Memperkenalkan diri
c.
Menceritakan gambar tunggal
d.
Menceritakan gambar berseri dengan panduan
pertanyaan
e.
Menceritakan gambar berseri tanpa panduan
f.
Menceritakan pengalaman dengan panduan
g.
Mendeskripsikan objek\
h.
wawancara
3.
Tes Kemahiran Membaca
a.
Membaca dengan lancar, cermat dan tepat
b.
Menentukan arti kata kosa kata dalm konteks
kalimat tertentu
c.
Menemukan makna tersirat dalam teks
d.
Menemukan ide pokok dalam paragraf
e.
Menentukan ide penunjang dalam paragraf
f.
Menghubungkan ide – ide yang terdapat dalam
bacaan
g.
Mensarikan/menyimpulkan ide pokok bacaan
h. Mengoentari dan mengkritisi isi bacaan.
4.
Tes Kemahiran Menulis
a.
Mengurutkan kata menjadi kalimat
b.
Menyusun kalimat berdasaran gambar
c.
Menyusun kalimat berdasarka kosa kataa
d.
Mengurutkan kalimat menjadi paragraf
e.
Mendeskripsikan objek atau gambar tunggal
berdasarkan pengalaman
f.
Menyusun paragraf berdasarkan pertanyaan.
BAB
III
PENUTUP
Dalam
pembahasan diatas telah dijelaskan secara rinci mengenai evaluasi pembelajaran
bahasa arab. Evaluasi pembelajaran sangat penting dilakukan dalam setiiap
proess pembelajaran. Adapun karakteristik, tujuan, kedudukan, prinsip, macam
–macam tes dan sebagainya telah kita ketahui bahwa kesemuanya itu merupakan
bagian – bagian dari evaluasi.
Evaluasi
ini cakupannya sangat luas, karena evaluasi ini tidak hanya dalam proses
belajar mengajar akan tetapi evaluasi program dan evaluasi sistam. Dengan
demikian, maka bagi seorang guru haruslah memahami tentang evaluasi dan bagi
para siswa penting juga diadakannya evaluasi belajar bagi dirinya sendiri. Hal
ini dimaksudkan agar siwa menjadi lebih termotivasi untu melkukan inovasi dalam
belajarnya sehingga ia akan lebih maju.
DAFTAR
PUSTAKA
Aini, M, M. Tohir dan Imam Asrori.
2006. Evaluasi dalam Pembelajaran Bahsa Arab. Malang: MISYKAT.
Partanto, Pius. A dan M. Dahlan Al Barry. 2001. Kamus Ilmiah Populer.
Surabaya: ARKOLA
Roqib, Moh. 2011. Prophetic Education
(Kontekstualisasi Filsafat dan Budaya Profetik dalam Pendidikan). Purwokerto: STAIN PRESS.
Sukardi, M. 2009. Evaluasi
Pendidikan (Prinsip & Operasionalnya). Jakarta Timur: BUMI AKSARA.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmohon maaf, yang tes bahasa arab berbasis kompetensi itu referensinya dari mana? terima kasih
BalasHapus