FITRAH
MANUSIA
Studi Kritik
Sanad Hadits
A.
Pendahuluan
Manusia
merupakan makhluk Allah yang sangat unik, sehingga banyak hal yang melekat pada
dirinya. Dalam kajian ini penulis melakukan penelitian sanad dalam hadits :
الفطرة خمس الختان والاستحداد ونتف الابط وقص الشارب
وتقليم الاظفار
Dalam studi
penelitian hadis ini penulis mengambil kata kunci الفطرة
dalam Kamus Al Mu’jam.
Dalam kamus tersebut ditunjukan bahwa hadis tentang fitrah manusia terdapat
dalam berbagai kitab hadits, diantaranya: Kitab Shahih Bukhori, Shahih Muslim,
Sunan Ibnu Majah, Sunan An Nasa’i, Al Muwatho, Musnad Ahmad bin Hanbal[1].
B.
Redaksi Hadits
Adapun redaksi
hadis-hadis tersebut antara lain:
1.
Sunan Ibnu
Majah[2]
حدثنا أبو بكر بن أبي شيبة. حدثنا سفيان بن عيينة. عن الزهري، عن سعيد
بن المسيب، عن أبي هريرة؛ قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((الفطرة خمس.
أو خمس من الفطرة: الختان والاستحداد وتقليم الأظافر ونتف الإبط وقص الشارب)).
2.
Al Muwatho[3]
وحدثني عن مالك عن سعيد بن أبي سعيد المقبري عن أبيه عن أبي هريرة قال
خمس من الفطرة تقليم الأظافر وقص الشارب ونتف الإبط وحلق العانة والاختتان.
3.
Musnad Ahmad
bin Hanbal[4]
حدثنا عبد الله
حدثني أبي حدثنا معتمر عن معمر عن الزهري عن سعيد بن المسيب عن أبي هريرة قال قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم خمس من الفطرة قص الشارب وتقليم الأظفار ونتف الإبط
والاستحداد والختان.
C.
Skema
Lampiran
D.
Kritik dan Analisis
Sanad
1.
Ibnu Majah
Nama lengkanya Abu Abdillah bin
majah. Abu Fadl Muhammad ibn Tahir Al Maqdasi mengatakan bahwa beliau wafat
pada tahun 507 H. Dar Ali bin Said bin Abdillah Al Ghodani, murid-muridnya
anatara lain Ibrahim bin Dinar Al Jarosi Al Hamdani, Jafar bin Idris, Muhammad
bin ‘Isya Syafar. Guru-gurunya antara lain Ibn Syaibah. Sahabatnya Malik dan Al
Laits: “Ibnu Majah serang ahli ilmu hadits dan mempunyai banyak kitab”. Ibnu Katsir berkata,” Ibnu
Majah pengarang kitab Sunan, susunannya itu menunjukan keluasan ilmunya dalam
bidang Usul dan furu’, kitabnya mengandung 30 Kitab; 150 bab, 4.000 hadits,
semuanya baik kecuali sedikit saja”.
2.
Abu bakar bin
Abi Syaibah
Namanya sebenarnya adalah Abdullah
bin Muhammad bin Abi Syaibah al Kufy, seorang hafidh yang terkenal. Ia wafat
pada tahun 235 H. Guru-gurunya diantaranya Al Ahwash, Ibnu Mubarak, Syarik,
Husyaim, Jarir, Wakie, Ibnu Uyainah, Ibnu Mahdy, Ibnu Qathan. Murid-muridnya
antara lain Al Bukhary, Muslim, Abu Daud dan Ibnu Majah. Para ulama sepakat
bahwa Abu Bakar bin Syaibah adalah orang yang kuat hafalannya. Abu Zur’ah Ar Razy berkata,” Belum pernah saya melihat orang yang hapal dari
pada Abu Bakar bin Abi Syaibah.
3. Sufyan bin
Uyainah
Namanya Abu
Muhammad Sufyan bin Uyainah bin abi Imron Maimun Al Hilali Al Kufi, seorang
budak Muhammad bin Mazahim, Saudara kandung Ad-Dhahak bin mazahim. Kelahirannya:
Muhammad bin umar berkata “ Sufyan bin Uyainah memberikan kabar padaku
bahwasanya lahir pada tahun 107 H dan beliau wafat pada tahun 197H. Ia berasal
dari Kuffah. Penilaian ulama terhadapnya, Muhammad bin Ishaq: perawi yang
tsiqah, tsabit, banyak menghafal hadits dan menjadi hujjah di masanya. Adz
Dzahabi : menghafal dan mencari hadits sejak kecil. Guru-gurunya: Al hafizh
berkata,”Ibnu Uyainah meriwayatkan hadist dari Abdul Malik bin Umair, Abu Ishaq
As Sabi’I, Ziyad bin Alaqah, Aswad bin Qais. Murid-muridnya Al A’Masy, Ibnu
Juraij, Syu’bah, Mus’ar.
4.
Al Imam Az
Zuhry
Namanya
Muhammad bi muslim bin abdillah bin Shihab bin Abdillah bin Al Harits bin
Zuhrah bin killab bin murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib. Beliau lahir pada
tahun 50 H/51 H bertempat di Syam. Wafat pada tahun 125 H. Beberapa ulama yang
menjadi gurunya yaitu Abdullah bin Tsa’labah bin Sughair, Mahmud bin Al Rabi’,
Mahmud bin Lubaid. Sedangkan murid-muridnya antara lain Amr bin Dinar, Qatadah
bin Du’amah, Zaid bin Aslam. Penilaian para ulama: Umar bn Adul Aziz; lebih
tahu tentang sunnah Rasul, Ad Darawardi; orang yang ertam aklai membukukan ilmu
pengetahuan, Ahmad bin Hanbal; orang
yang paling kompeten dalam hadits yang paling baik sanadnya.
5.
Said Bin Al
Musayyib
Nama lengkapnya
adalah Said bin Al Musayyib bin Hazn bin Abi Wahb ibnu Amr bin A’id bin Imran
bin Makhsum al Quraisy Al Makhzumi Al Madani. Menurut adz Dzahabi Ia lahir di
saat pemerintahan Umar bin Khatab menjadi khalifah berjalan dua atau empat
tahun. Beliau wafat pada usia 75 tahun di madinah pada tahun 94 H. Diantara
ulama yang menjadi gurunya yaitu Umar bin khatab, Utsman bin affan, Ali bin Abi
Tahlib, Sa’ad bin al waqash. Sedangkan ulama yang menjadi muridnya yaitu Salim
bin Abdullah bin Umar, Az Zuhri, qatadah. Komentar ulama terhadap
kepribadiannya, dari Makhul: luas wawasannya, Abu Zuhrah: mudah bergaul dan
dapat dipercaya. Abu Hatim; orang yang paling shahih meriwayatkan hadis-hadis
Abu Hurairah.
6.
Abu Hurairah
Nama lengkapnya
Abdurahman ibn Sakr (Abdullah bin Sakhr) Ad Dausi At Tamimi. Beliau lahir pada
abad sebelum hijriyah (602 M). Beliau lahir di Madinah pada tahun 57/58 H.
Penilaian para ulama, Abu Shaleh As Samman: أحفظ أصحاب محمد ص م من dan dipuji oleh Rasul sebagai saah seorang
yang akan membantu manusia dan memperoleh syafa’at Rasul. Imam Syafi’i: حفظ من روى الحديث فى دهرة أ .
E.
Syarh
Al Hadits; Sebuah Pemaknaan Kontekstual
Adapun ciri-ciri fitrah manusia juga terdapat
dalam hadis – hadi diantaranya:
(144).
Dalam hadits, Abu Hurairah r.a, dia berkata: Nabi SAW telah bersabda: “ Fitrah
manusia ada lima,” atau mungkin ada riwayat yang menerangkan:” Ada lima perkara
yang dikategorikan sebagai sifat fitrah seorang manusia: Berkhitan, mencukur
bulu kemaluan, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dan menggunting kumis.”
(145). Diriwayatkan dari Abu Umar r.a, dia telah berkata: Nabi SAW
telah bersabda: “ Potonglah kumis dan panjangkanlah jenggot.”
Hadis
di atas menjelaskan bahwa disunnahkan untuk khitan, mencukur bulu kemaluan,
memotong kuku, mencabut bulu ketiak menggunting kumis serta memanjangkan
jenggot.
Dari hadits di atas dapat
kita ketahui bahwa lima fitrah manusia diantaranya:
1.
Khitan
Khitan
secara bahasa diambil dari kata (ختن)
yang berrti memotong. Sedangkan al-khatnu berarti memotong
kulit yang menutupi kepala dzakar dan memotong sedikit daging yang berada di
bagian atas farji (clitoris) dan al-khitan adalah nama dari bagian yang
dipotong tersebut. Khitan hukumnya sunnah dan ada pula yang mengatakan wajib
dengan argument masing-masing.
Berkata Imam Nawawi,
“Yang wajib bagi laki-laki adalah memotong seluruh kulit yang menutupi kepala
dzakar sehingga kepala dzakar itu terbuka semua. Sedangkan bagi wanita, maka
yang wajib hanyalah memotong sedikit daging yang berada pada bagian atas
farji.”(Syarah Sahih Muslim 1/543, Fathul Bari 10/340).[5]
2.
Mencukur rambut kemaluan
Menurut ahli
kesehatan mencukur rambut kemaluan sangat dianjurkan, karena jika rambut terlalu
panjang maka akan memicu tumbuhnya kuman/bakteri. Daerah ini merupakan tempat
yang mudah untuk tumbuh dan berkembangnya penyakit, sehingga perlu untuk
dibersihkan. Hukum mencukurnya adalah sunnah. Banyak orang yang mengatakan hal
demikian adalah aneh, akan tetapi Rasullullah juga telah mencontohkan hal yang
aneh sekalipun.
Abu
Bakar ibnul ‘Arabi rahimahullahu berkata “Rambut kemaluan ini merupakan rambut
yg lbh utama utk dihilangkan krn tebal banyak dan kotoran bisa melekat padanya.
Beda hal dgn rambut ketiak. ”Waktu yg disenangi utk melakukan istihdad adalah
sesuai kebutuhan dgn melihat panjang pendek rambut yg ada di kemaluan tersebut.
Kalau sudah panjang tentu harus segera dipotong/dicukur.[6]
3.
Mencukur bulu ketiak
Mencukur bulu ketiak merupakan perbuatan sunnah dan
disenangi. Mencukur dapat dilakukan dari sebelah kanan atupun yang kiri. Boleh
dilakukan dengan mencabutnya jika kuat menahan rasa sakitnya.
4.
Memotong kuku
Memotong kuku menjadi
sunnah, bukan wajib. Memotong kuku dapat dilakukan memotong kuku tangn terlebih
dahulu kemudian kaki. Rasuluullah SAW mencontohkan memotong kuku sebelah kanan
terlebih dahulu. Tetapi hal ini tidak terdapat dalil yang jelas untuk
melakukannya. Memotong kuku juga dapat dilakukan pada hari jumat, karena
sungguh tidak ada larangan untuk melakukannya, membersihkan sesuatu pada hari
jumat perkara disyariatkan.
5.
Mencukur kumis
Kumis merupakan
rambut yang tumbuh di atas bibir. Anjuran untuk memotongnya dapat dilihat dalam
suatu hadits yang artinya “Potonglah kumis dan panjangkanlah jenggot”. Kumis
yang panjang dapat menutupi bibir, sehingga lebih baik untuk dipotong. Dengan
demikian dalam masalah memotong kumis dan memanjangkan jenggot bertujuan untuk
menjaga kebersihan pada bibir dan daerah tempat masuknya makanan dan minuman.
F.
Kesimpulan
Dari pemaparan
hadits di atas maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa hadis tersebut dalam kategori hadits ahad. Manusia
mempunyai fitrah lima yang tercantum dalam bernagai redaksi hadits. Fitrah
tersebut dilakukan oleh Nabi Saw sehingga sebagai umat islam meneladani Nabi
Mhammad Saw adalah sesuatu yang mulia. Hal ini disebabkan karena segala sesuatu
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW adalah sesuatu yang tentu saja mempunyai
faedah ataupun manfaat di baliknya.
DAFTAR
PUSTAKA
Ghafur, Wahyono Abdul. 2002. Gender dan Islam (Teks dan Konteks).
Yogyakarta: PSW IAIN Sunan Kalijaga.
Mahali, Ahmad Mudjab. 2004.
Hadis-Hadis Muttafaq ‘Alaih Bagian Ibadat. Jakarta Timur: Kencana.
Jumantoro, Totok. 2002. Kamus Ilmu
Hadis. Jakarta: Bumi Aksara.
Al ‘Asqolni, Ali bin Hajar. 1995.
Kitab Tahdzib Tahdab Juz 7. Damaskus: Draul Fiqr.
Weinsic, A. J. 1943. Al Mu’jam Al fadhli Al Hadits An
Nabawi Juz 2 (kho – sin). Libanon:
Biril.
Malik bin An Nas. 2005. Al Muwatho.
Qoharoh: Darul Hadits
Abd Al Qoratho, Muhammad. Musnad
Ahmad bin Hanbal. Beirut: Darul Kutub.
Faturrahman,Sa’i. 2012. ”Lima Fitrah Mnausia”, diambil dari www.wordpress.com pada tanggal
19 Juni 2012.
Farid, Syaikh Ahmad. 2007. 60 Biografi Ulama Salaf. Pustaka Al
kautsar.
[1] A.J Weinsic, Al Mu’jam Al fadhli Al Hadits An Nabawi Juz 2 kho - sin, (Libanon: Biril, 1943), hlm.11.
[4] Muhammad ‘Abd Al Qor’atho, Musnad Ahmad bin Hanbal Juz 4, (Beirut:
Darul Kutub Al ‘Alamiyah,1971).
[5] Sa’I Faturrahman,”Lima Fitrah Mnausia”, diambil dari www.wordpress.com pada tanggal 19 Juni
2012.
[6] Sa’I Faturrahman,”Lima Fitrah Mnausia”, diambil dari www.wordpress.com pada tanggal 19 Juni
2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar