Rabu, 19 Agustus 2015

Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab


PRINSIP – PRINSIP PEMBALAJARAN BAHASA ASING (ARAB)


Makalah
Description: STAIN-1
 








Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Metodologi Pembelajaran Bahasa Asing
Dosen Pengampu : Drs. Subur, M.Ag


Disusun oleh :

1.      Husen Hasbullah         (092332041)
2.      Khamdiyah                 (092332049)
3.      Eka Safitri                   (092332056)
4.      Nita Harliati                (092332012)
Tarbiyah/5 PBA 2


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
 PURWOKERTO
2011


BAB I
PENDAHULUAN

            Dalam metodologi pembelajaran bahasa arab terdapat hal hal yang sangat urgent untuk diperhatikan dan dipelajari. Dimulai dari pengertian metodologi itu sendiri, pentingnya mempelajari bahasa arab, kegunaan mempelajari bahasa arab, hingga dalam makalah yang kami sajikan kami akan membahas mengenai prinsip-prinsip pembelajaran bahasa arab (asing). Prinsip dalam pembelajaran menjadi hal yang tentu saja perlu kita kaji secara lebih mendalam guna menjadi pedoman yang harus kita kuasai, agar nantinya kita dapat memberikan pelajaran kepada siswa dengan baik.
            Prinsip merupakan hal yang mendasar dalam mempelajari suatu hal, sehingga kita harus benar-benar menguasai hal – hal yang menjadi prinsip dalam pembelajaran bahasa arab.

















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Pembelajaran merupakan proses yang identik dengan kegiatan mengajar yang dilakukan guru sebagai arsitek kegiatan belajar, agar terjadi kegiatan belajar. Menurut Bahaudin (2007:116) menjelaskan bahwa  pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Dalam hal ini, proses pembelajaran juga harus bisa membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk giat belajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa asing (arab) adalah kegiatan belajar mengajar antara guru dan peserta didik mengenai bahasa target secara kondusif untuk mencapai tujuan belajar bahasa asing.
Dalam proses mengajar seorang guru harus mempunyai prinsip-prinsip yang harus dijadikan sebagai pedoman dalam mengajar. Prinsip tersebut menjadi suatu keharusan karena prinsip merupakan hal yang sangat urgent yang harus dimiliki oleh seorang pengajar.

B. Prinsip – Prinsip Pembelajaran Bahasa Arab
Adapun prinsip-prinsip dalam pembelajaran bahasa arab, antara lain prinsip :
1.         Ujaran sebelum Tulisan
Dalam pengajaran bahasa hendaknya di mulai dengan melatih pendengaran dan percakapan, kemudian di lanjutkan dengan bacaan dan tulisan. Prinsip ini adalah dasar metode audio-lingual.
2.         Kalimat-kalimat Dasar
Pelajar disini lebih di tekankan pada hafalan dari kalimat-kalimat percakapan dasar dengan secermat mungkin. Sehingga palajar sudah terbiasa mengucapakan bahasa arab dalam kesehariannya di kelas.


3.         Pola-pola sebagai Kebiasaan
Menanamkan pola-pola sebagai kebiasaan melalui pattern practice ( praktek pola ). Pembiasaan ini, akan menjadikan belajar bahasa arab menjadi lebih mudah, karena dibiasakan.
4.         System Bunyi untuk Digunakan
Mengajarkan struktur system bunyi untuk di gunakan dengan cara demontrasi, tiruan, bantuan, kontras, dan drill. Jika pelajar selalu dilatih untuk mendengarkan lafadz bahasa arab, maka mereka akan lebih mudah memahami serta menirukan apa yang telah mereka dengar.
5.         Control Vokabulari
Mengembangkan vokabulari sesuai dengan tingkatan kemampuan pelajar, dan ajarkan vokabulari yang di khususkan apabila struktur dasar telah dikuasai. Dalam mengumpulakan vokap dalam memory otak, maka hal itu juga harus disesuikan dengan situasi dan kondisi serta kamampuna si anak tersebut sehingga memnaji proporsional.
6.         Pengajaran Problema-Problema
Unit-unit dan Pola-pola yang menunjukan perbedaan struktur antara bahasa dengan bahasa yang kedua. Makin banyak problema dalam bahasa kedua, maka makin banyak pula waktu yang akan di gunakan untuk melatih pelajar.
7.         Tulisan sebagai Pencatat Ujaran
Mengajarkan bacaan dan tulisan sebagai usaha penyajian grafis unit-unit dan pola-pola bahasa yang telah diketahui pelajar. Prinsip ini merupakan kelanjutan dari prinsip yang pertama, sehingga apa yang sudah bisa dilafadzkan oleh pelajar, maka mereka juga bisa merekamnya dalam bentuk tulisan yang benar.
8.         Pola-Pola Bertahap
Mengajarkan pola-pola secara berangsur dalam langkah kumulatif. Seperti
a.    Memulai dengan kalimat-kalimat, bukan kata-kata
b.    Mengenalkan unsur-unsur kalimat seperti jenis kata, kata tugas, dan struktur modivikasi.
c.    Penambahan unsur atau pola baru
d.   Menyesuaikan pelajaran dengan tingkat kemampuan pelajar kaitanya dengan hal-hal yang sukar
e.     Memerintahkan pelajar untuk menghafalkan dialog yang wajar dalam konteks, di satu pihak dan memperkenalkan pola-pola structural dalam langkah-langkah bertahap di pihak lain.
9.         Praktek Bahasa versus Terjemahan
Bahasa hendaknya diajarkan terlebih dahulu, sesudah itu terjemahan boleh diajarkan seebagai keterampilan tersendiri, jika hal itu diinginkan.
10.     Bahasa Baku Otentik
Bahasa sebagaimana adanya bukan sebagaimana seharusnya. Maksudnya yaitu bahwa bahasa diajarkan sesuai dengan kegunaan bahasa tersebut yaitu untuk berkomunikasi, tidak terpaku oleh gramatika bahasa target tersebut.
11.     Praktek Bahasa
Meperbanyak waktu belajar untuk mempraktekan bahasa. Dalam sebuah petuah bahwa sia-sia saja belajar bahasa jika dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari secara continue.
12.     Pembentukan Jawaban-Jawaban
Membentuk jawaban melalui sebagian pengalaman dan bimbingan. Pengalaman seseorang sangat berpengaruh dalam pembelajaran seseorang.
13.     Kecepatan dan Gaya
Pelaksanaan yang terganggu tidak bisa dibenarkan sebagai tujuan hasil praktek. Pengalaman dan bimbingan sebagai langkah sementara menuju pengalaman penuh. Gaya dalam proses belajar juga merupakan aspek pendukung dalam belajar seseorang.

14.     Imbalan Segera
Memberitahukan kepada pelajar dengan segera apabila jawabanya betul. Imbalan disini dijadikan sebagai alat pemicu bagi palajar untuk lebih semangat belajar dan aktif dalam setiap pmbelajaran.
15.     Sikap terhadap Target Kebudayaan ( target culture )
Menanamkan identitas atau pengertian simpati terhadap rakyat yang mengucapkan bahasa asing, karena hasil yang dicapai dengan sikap baik terhadap orang pemakai bahasa asing itu lebih memuaskan , dari pada yang bersikap acuh taacuh.
16.     Isi
Mengajarka arti isi bahasa kedua itu secara asli. Ba merupakan indeks yang lebih sempurna akan suatu kebudayaan.
17.     Belajar sebagai Hasil yang Kritis
Mengajarkan bahasa untuk menghasilkan belajar bukan hanya untuk menggembirakan atau untuk menghibur.
















BAB III
PENUTUP

Dalam dunia pendidikan, seorang guru dituntut untuk mempunyai bekal mengajar yang cukup. Salah satunya yaitu harus mempunyai prinsip-prinsip dalam mengajar. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya yang telah kita bahas di atas yaitu ada 17 prinsip. Ke 17 prinsip tersebut, saling melengkapi satu sama lain untuk sama – sama diterapkan dalam mengajar bagi para guru. Dalam penerapan prinsip-prinsip tersebut juga harus disesuaikan dengan peserta didik.
            Adanya prinsip-prinsip di atas diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman oleh guru dalam mengajar. Tujuannya agar pembelajaran bahasa arab khususnya di Indonesia semakin baik.



















DAFTAR PUSTAKA

Umar Asasuddin Sokah Dip. TEFL. 1982. Problematika Pengajaran Bahasa Arab.dan Inggris ( suatu tinjauan dati segi Metodologi ) Yogyakarta : C.V. NUR CAHAYA

Hermawan, Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung:
PT sREMAJA ROSDAKARYA






















 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar