PRINSIP – PRINSIP PEMBALAJARAN BAHASA ASING (ARAB)
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Metodologi Pembelajaran
Bahasa Asing
Dosen Pengampu : Drs. Subur, M.Ag
Disusun oleh :
1.
Husen Hasbullah (092332041)
2.
Khamdiyah (092332049)
3.
Eka Safitri (092332056)
4.
Nita Harliati (092332012)
Tarbiyah/5 PBA 2
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2011
BAB
I
PENDAHULUAN
Dalam metodologi pembelajaran bahasa
arab terdapat hal hal yang sangat urgent untuk diperhatikan dan dipelajari. Dimulai
dari pengertian metodologi itu sendiri, pentingnya mempelajari bahasa arab,
kegunaan mempelajari bahasa arab, hingga dalam makalah yang kami sajikan kami
akan membahas mengenai prinsip-prinsip pembelajaran bahasa arab (asing).
Prinsip dalam pembelajaran menjadi hal yang tentu saja perlu kita kaji secara
lebih mendalam guna menjadi pedoman yang harus kita kuasai, agar nantinya kita
dapat memberikan pelajaran kepada siswa dengan baik.
Prinsip merupakan hal yang mendasar
dalam mempelajari suatu hal, sehingga kita harus benar-benar menguasai hal –
hal yang menjadi prinsip dalam pembelajaran bahasa arab.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pembelajaran merupakan proses yang identik
dengan kegiatan mengajar yang dilakukan guru sebagai arsitek kegiatan belajar,
agar terjadi kegiatan belajar. Menurut Bahaudin (2007:116) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah proses untuk membantu
peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Dalam hal ini, proses
pembelajaran juga harus bisa membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk giat
belajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran bahasa asing (arab) adalah kegiatan belajar mengajar antara guru
dan peserta didik mengenai bahasa target secara kondusif untuk mencapai tujuan
belajar bahasa asing.
Dalam proses mengajar seorang guru harus
mempunyai prinsip-prinsip yang harus dijadikan sebagai pedoman dalam mengajar.
Prinsip tersebut menjadi suatu keharusan karena prinsip merupakan hal yang
sangat urgent yang harus dimiliki oleh seorang pengajar.
B. Prinsip –
Prinsip Pembelajaran Bahasa Arab
Adapun
prinsip-prinsip dalam pembelajaran bahasa arab, antara lain prinsip :
1.
Ujaran sebelum Tulisan
Dalam pengajaran bahasa hendaknya di mulai
dengan melatih pendengaran dan percakapan, kemudian di lanjutkan dengan bacaan
dan tulisan. Prinsip ini adalah dasar metode audio-lingual.
2.
Kalimat-kalimat Dasar
Pelajar disini lebih di tekankan pada
hafalan dari kalimat-kalimat percakapan dasar dengan secermat mungkin. Sehingga
palajar sudah terbiasa mengucapakan bahasa arab dalam kesehariannya di kelas.
3.
Pola-pola sebagai Kebiasaan
Menanamkan pola-pola sebagai kebiasaan
melalui pattern practice ( praktek pola ). Pembiasaan ini, akan menjadikan
belajar bahasa arab menjadi lebih mudah, karena dibiasakan.
4.
System Bunyi untuk Digunakan
Mengajarkan
struktur system bunyi untuk di gunakan dengan cara demontrasi, tiruan, bantuan,
kontras, dan drill. Jika pelajar selalu dilatih untuk mendengarkan lafadz
bahasa arab, maka mereka akan lebih mudah memahami serta menirukan apa yang
telah mereka dengar.
5.
Control Vokabulari
Mengembangkan vokabulari sesuai dengan
tingkatan kemampuan pelajar, dan ajarkan vokabulari yang di khususkan apabila
struktur dasar telah dikuasai. Dalam mengumpulakan vokap dalam memory otak,
maka hal itu juga harus disesuikan dengan situasi dan kondisi serta kamampuna
si anak tersebut sehingga memnaji proporsional.
6.
Pengajaran Problema-Problema
Unit-unit dan Pola-pola yang menunjukan
perbedaan struktur antara bahasa dengan bahasa yang kedua. Makin banyak problema
dalam bahasa kedua, maka makin banyak pula waktu yang akan di gunakan untuk
melatih pelajar.
7.
Tulisan sebagai Pencatat Ujaran
Mengajarkan bacaan dan tulisan sebagai
usaha penyajian grafis unit-unit dan pola-pola bahasa yang telah diketahui
pelajar. Prinsip ini merupakan kelanjutan dari prinsip yang pertama, sehingga
apa yang sudah bisa dilafadzkan oleh pelajar, maka mereka juga bisa merekamnya
dalam bentuk tulisan yang benar.
8.
Pola-Pola Bertahap
Mengajarkan pola-pola secara berangsur dalam
langkah kumulatif. Seperti
a. Memulai dengan kalimat-kalimat, bukan
kata-kata
b. Mengenalkan unsur-unsur kalimat seperti
jenis kata, kata tugas, dan struktur modivikasi.
c. Penambahan unsur atau pola baru
d. Menyesuaikan pelajaran dengan tingkat
kemampuan pelajar kaitanya dengan hal-hal yang sukar
e. Memerintahkan
pelajar untuk menghafalkan dialog yang wajar dalam konteks, di satu pihak dan
memperkenalkan pola-pola structural dalam langkah-langkah bertahap di pihak
lain.
9.
Praktek Bahasa versus Terjemahan
Bahasa hendaknya diajarkan terlebih dahulu,
sesudah itu terjemahan boleh diajarkan seebagai keterampilan tersendiri, jika
hal itu diinginkan.
10. Bahasa Baku Otentik
Bahasa sebagaimana adanya bukan sebagaimana
seharusnya. Maksudnya yaitu bahwa bahasa diajarkan sesuai dengan kegunaan bahasa
tersebut yaitu untuk berkomunikasi, tidak terpaku oleh gramatika bahasa target
tersebut.
11. Praktek Bahasa
Meperbanyak waktu belajar untuk
mempraktekan bahasa. Dalam sebuah petuah bahwa sia-sia saja belajar bahasa jika
dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari secara continue.
12. Pembentukan Jawaban-Jawaban
Membentuk jawaban melalui sebagian
pengalaman dan bimbingan. Pengalaman seseorang sangat berpengaruh dalam
pembelajaran seseorang.
13. Kecepatan dan Gaya
Pelaksanaan yang terganggu tidak bisa dibenarkan
sebagai tujuan hasil praktek. Pengalaman dan bimbingan sebagai langkah
sementara menuju pengalaman penuh. Gaya dalam proses belajar juga merupakan
aspek pendukung dalam belajar seseorang.
14. Imbalan Segera
Memberitahukan kepada pelajar dengan segera
apabila jawabanya betul. Imbalan disini dijadikan sebagai alat pemicu bagi
palajar untuk lebih semangat belajar dan aktif dalam setiap pmbelajaran.
15. Sikap terhadap Target Kebudayaan (
target culture )
Menanamkan identitas atau pengertian
simpati terhadap rakyat yang mengucapkan bahasa asing, karena hasil yang
dicapai dengan sikap baik terhadap orang pemakai bahasa asing itu lebih
memuaskan , dari pada yang bersikap acuh taacuh.
16. Isi
Mengajarka arti isi bahasa kedua itu secara
asli. Ba merupakan indeks yang lebih sempurna akan suatu kebudayaan.
17. Belajar sebagai Hasil yang Kritis
Mengajarkan bahasa untuk menghasilkan
belajar bukan hanya untuk menggembirakan atau untuk menghibur.
BAB
III
PENUTUP
Dalam dunia pendidikan,
seorang guru dituntut untuk mempunyai bekal mengajar yang cukup. Salah satunya
yaitu harus mempunyai prinsip-prinsip dalam mengajar. Prinsip-prinsip tersebut
diantaranya yang telah kita bahas di atas yaitu ada 17 prinsip. Ke 17 prinsip
tersebut, saling melengkapi satu sama lain untuk sama – sama diterapkan dalam
mengajar bagi para guru. Dalam penerapan prinsip-prinsip tersebut juga harus
disesuaikan dengan peserta didik.
Adanya
prinsip-prinsip di atas diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman oleh guru
dalam mengajar. Tujuannya agar pembelajaran bahasa arab khususnya di Indonesia
semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
Umar Asasuddin
Sokah Dip. TEFL. 1982. Problematika Pengajaran
Bahasa Arab.dan Inggris ( suatu tinjauan dati segi Metodologi ) Yogyakarta
: C.V. NUR CAHAYA
Hermawan, Acep. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung:
PT sREMAJA ROSDAKARYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar