SISITEM
DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Terstruktur.
Dosen
Pengampu:
Drs.
Ahsan Hasbullaoh, M. Pd
(Kapita
Selekta Pendidikan Islam)
Oleh:
Eka
Safitri 092332056
Primayanti 102331099
Afidatun
K 102331104
Satria
Wilopo 102331120
Rossy
Sari
H 102331125
M
Syamsu 102331129
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PURWOKERTO
2011
A. Pendahuluan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Definisi Pendidikan dalam Pandangan Islam
Dalam Islam, istilah pendidikan diyakini berasal dari
bahasa Arab yaitu tarbiyah yang berbeda dengan kata ta’lîm yang berarti
pengajaran atau teaching dalam bahasa Inggris. Kedua istilah (tarbiyah dan
ta’lîm) berbeda pula dengan istilah ta’dzîb yang berarti pembentukan
tindakan atau tatakrama yang sasarannya manusia[1]. Walaupun belum
ada kesepakatan di antara para ahli, dalam kajian ini yang dimaksud
pendidikan Islam adalah al-tarbiyah,
B. Isi
Pembahasan
1. sistem Pembelajaran
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “sistema” yang
artinya: suatu keseluruhan yang tersusun dari banyak bagian (whole
compounded of several parts). Di antara bagian-bagian itu terdapat hubungan
yang berlangsung secara teratur. Definisi sistem yang lain dikemukakan Anas
Sudjana yang mengutip pendapat Johnson, Kost dan Rosenzweg sebagai berikut
“Suatu sistem adalah suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau
terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang
membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks.”[2] Sedangkan Campbel menyatakan bahwa sistem itu merupakan
himpunan komponen atau bagian yang saling berkaitan yang bersama-sama
berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
Metode pendidikan islam merupakan suatu metode yang khas
dan tersendiri, baik dari segi alat-alat maupun dari segi tujuanya dengan
suatu bentuk yang nyata dan menarik perhatian, serta membangkitkan minat
untuk meneliti sumber ideologinya yang khas dalam perjalanan sejarah.
2.
Metode
Metode pendidikan islam adalah prosedur umum dalam
penyampaian materi untuk mencapai tujuan pendidikan yang didasarkan
atas asumsi tertentu tentang hakikat islam sebagai supra sistem[3].
M.
athiyah al-abrasy mengartikan metode sebagai jalan yang dilaluiuntuk
memperoleh pemahaman peserta didik. Sementara Abdul azizi mengartikan
metode sebagai cara-cara memperoleh informasi, pengetahuan, pandangan,
kebiasaan berfikir, serta cinta kepada ilmu, guru, dan sekolah. Metode
diperlukan untuk mengatur pembelajaran dari persiapan sampai evaluasi.[4]
Istilah
sering sekali disamakan dengan istilah pendekatan,strategi dan teknik
sehingga dalampenggunaanya sering saling bergantian yang pada intinya suatu
cara untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan atau cara yang cepat
dan tepat untuk meraih tujuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta
didik.
Isitilah
pendekantan bersifat aksiomatis yang menyatakan pendirian, filsafat, dan
keyakinan, walaupun hal itu tidak mesti dapat dibuktikan. Ia terkait dengan
serangkaian asumsi mengenai hakikat pembelajaran[5].Pendekatan
merupakan kerangka filosofis dan teoritis yang menjadi dasar
pijak bagi cara yang ditempuh seseorang untuk mencapai tujuan.. contohnya
pendekatan humanisme, leberalisme, behaviorisme, dan pendekatan
kognitivisme.
Contoh
metode pendidikan agama islam:
a. Metode pidato,(khotbah) efektif bila pendidik terampil
menyampaikan
b. Metode tanya jawab, yang meliputi masalah-masalah
kehidupan peserta didik yang perlu jawaban sesuai dengan ajaran islam
c. Metode diskusi,diarahkan pemantapan pengertian peserta
didik pembentukan sikap hidup keagamaan
d. Metode komparatif, membandingkan ajaran islam dengan
filsafat/ajaran agama lain secara ilmiah
e. Metode client-centereand therapist, pendekatan terhadap
kesukaran peserta didik dalam berbagai bidang kehidupana; seksualitas,
ekonomi, sosial, ilmu pengetahuan, kesenian, kebudayaan, keagamaaan serta
kejiwaan
f. Metode reinforcement, terhadap penerapanajaran-ajaran
islam dikalangan mereka, baik dalam sekolah atau diluar sekolah
g. Metode-metode lain yang berupa dramatisasi dalam
bidang-bidang ajaran islam yang mungkin dan sebagainya. Seperti metode:
proyek,eksperimen, pemberian tugas dan resitasi, menggambar, latihan,
numberhead,dll
Dan dapat menggunakan metode diskusi, seminar,
memecahkan masalah hidup dan yang paling penting adalah macam-macam metode
tersebut diatas sangat bergantung pada faktor pendidik dalam hal;
professionalisme, teknis, keasyarakatan, sehingga pendidik aka terlihat
lebih dari pendidik, pengajar, tetapi juga sebagai pembawa norma,
psycoteraphy yang harus mengadakan komunikasi secara erat dengan peserta
didik[6]
Dasar-dasar penggunaan metode
pendidikan islam yang penting untuk diperhatikan adalah dasar
agamis, biologis, dan psikologis yang meliputi;
a. Tujuan pendidikan dan pembelajaran, yang akan
disampaikan , yang mencakup domain kognitif, afektif, dan psikomotorik guna
mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan dunia-akhirat
b. Peserta didik sebagai manusia yang memiliki potensi dan
sekaligus kelemahan individual dan kolektif sesuai dengan kondisi fisik,
psikis, dan usianya. Kompleksitas bakat dan minat masing-masing peserta
didik harus dilihat dan diperlakukan secara humanis dengan cara yang bijak.
c. Situasi dan kondisi lingkungan pembelajaran, baik dari
aspek fisik, materil, sosial, dan psikis emosional
d. Fasilitas dan media pembelajaran yang tersedia beserta
kualtasnya
e. Kompetensi pendidik baik professional, pedagogis,
sosial, maupun kepribadianya.
Denganpertimbangan lima dasar
diatas maka metode dan teknik pelaksanaan pembelajaran menjadi fleksibel,
relatif, dan tentatif.
3.
Teknik
Teknik secara bahasa cara atau kepandaian membuat dan
melakukan sesuatu. [7] sedangkan secara terminologis, teknik dapat didefinisikan
cara yang lebih khusus atau spesifik yang digunakan
oleh pendidik untuk mengajar(atau menguji) suatu kemahiran atau aspek dalam
wujud aktivitas, strategi, atau taktik, dan bahan atau alat yang terkait
denganya. Teknik lebih bersifat implematif yang merupakan kegiatan spesifik
yang sesungguhnya didalam kelas. Teknik harus konsisiten dengan metode dan
tidak bertentangan dengan pendekatan[8]. Tenik merupakam
operasional yang diterapkan oleh pendidik dalam proses pembelajaran,
misalkan pembelajaran aktif dan teknik problem solving, demonstrasi, dll.
Contoh beberapa teknik pendidikan:
a. Teknik melalui teladan; teknik dengan”mengarang “yang
membutuhkan ketelitian, keberanian dan pendekatan yang menyeluruh.
b. Teknik melalui nasihat;”psycoteraphy” atau sering
berkomunikasi
c. Tenik melalui cerita; imajinasi, dongeng,
d. Teknik menggunakan kebiasaan” sering mengerjakan soal”
e. Teknik menyalurkan kekuatan” ngobati kerasukan”
f. Teknik mengisi kekosonganharus hiperaktif”
g. Teknik pendidikan melalui peristiwa[9]
4. Prinsip Metode PendidikaIslam
Pada dasarnya tidak ada perbedaan yang
signifikan antara metode(termasuk juga strategi dan teknik) dalam
pendidikan islam dengan metode dalam pendidikan lain. Jika diperhatikan,
perbedaanya hanya terletak pada nilai spiritual dan mental yang
menyertainya pada saat metode tersebut dilaksanakan dan dipraktikan.
Prinsip metode pendidikan islam yang mengandung unsur-unsur pembeda adalah:
Prinsip metode pendidikan islam;
1. Niat dan orientasi dalam pendidikan agama
islam, yakni untuk mendekatkan hubungan antara manusia dan tAllah dan
sesama makhluk.
2. Keterpaduan(integrative, tauhid), dalam
pendidikan islam ada kesatuan antara iman-ilmu-amal, iman-islam-ihsan.
3. Bertumpu pada kebenaramateri yang
disampaikan harus benar, disampaikan dengan cara yang benar, dan dengan
dasar niat yang benar.
4. Kejujuran dan amanahbrbagai metode yang
dipakai dalam pendidikan islam harus memegang teguh prinsip kejujuran(akademik)
kebohongan dan dusta dalam bentuk apaun tidak bisa dibenarkan.
5. Keteladanan, dalam pendidikan islam ada
kesatuan antara iman-ilmu-amal pendidik dituntuk menjadi teladan bagi
peserta didiknya.
6. Berdasar pada nilai, metode pendidikan
islam teap pada nilai etika-moral.
7. Sesuai dengan usia dan kemampuan akal,
pendidikan hendaknya diberikan kepada peserta didik setelah mereka berusia
minimal tujuh tahun[10]
8. Sesuai dengan kebutuhan peserta didik, bukan
hanya untuk memenuhi keinginan pendidik, apalagi untuk proyek semata.
9. Mengambil pelajaran pada setiap kasusu atau
kejadian, yang menyenagkan atau menyedihkan. Mengambil pelajaran dimulai
dengan pikiran positif dan menerima perjalanan hidup dengan tidak
berlebihan dalam menyikapinya.
Proorsional dalam memberikan janji, yang menggembirakan dan
ancaman untuk mendidik kedisiplinan, proporsional karena harus disesuaikan
dengan situasi dan kondisi peserta didik.
5. Fungsi Pendidikan Islam
Pembahasan tentang pendidikan agama memang
bisa jadi sangat luas, akan tetapi bisa diperinci menjadi beberapa bagian
sesuai dengan aspek-aspek yang ada.. Dalam membahas fungsi pendidikan agama
Islam, kita patut mengungkapkan uraian-uraian yang terkandung dalam
kurikulum pendidikan agama Islam, karena pada dasarnya, disanalah tertuang
fungsi-fungsi pendidikan tersebut.
Fungsi tersebut adalah garis-garis besar
penjabaran dari fungsi pendidikan agama Islam. Adapun fungsi tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Pengembangan, yaitu meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah SWT. yang telah
ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama – tama
kewajiban menanamkan keimanan dan ketaqwaan dilakukan oleh setiap orang tua
dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih lanjut
dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan
dan ketaqwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan
tingkat perkembangannya.kitab-kitab adalah salah satu pendukung dalam
penjabaran fungsi pendidikan agama
b. Fungsi Penanaman nilai sebagai pedoman hidup
untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
c. Fungsi Penyesuaian mental, yaitu untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran
agama Islam.
d. Fungsi Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki
kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta
didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan
sehari-hari.
e. Fungsi Pencegahan, yaitu untuk menangkal
hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat
membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia
seutuhnya.
f. Fungsi Pengajaran tentang ilmu pengetahuan
keagamaan secara umum (alam nyata dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya.
g. Fungsi Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan
anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama Islam agar bakat
tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk
dirinya sendiri dan bagi orang lain.
dikemukakan oleh Yusuf Amir Faisal, tujuan
pendidikan Islam pada hakekatnya sama dengan tujuan diturunkannya agama
Islam yaitu untuk membentuk manusia yang bertakwa (muttaqîn)
Selanjutnya Faisal merinci manusia yang
bertakwa itu adalah yang:
1)Dapat melaksanakan ibadah mahdah dan ghair
mahdah,
2)Membentuk warga Negara yang
bertanggungjawab kepada masyarakatnya, bangsanya, dalam rangka bertanggung
jawab kepada Allah.
3)Membentuk dan mengembangkan tenaga
profesional yang siap dan terampil untuk memasuki teknostruktur masyarakatnya.
4) Mengembangkan tenaga ahli di bidang ilmu
agama Islam.
C. Penutup
Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat kita tarik
kesimpulan bahwa pendidikan Islam berarti usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan sarana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat dan negara sesuai dengan ajaran Islam.
Rumusan ini sesuai dengan pendapat Endang Saefudin Anshari yang dikutip
Azra bahwa pendidikan Islam adalah proses bimbingan oleh pendidik terhadap
perkembangan fisik dan psikis siswa dengan bahan-bahan materi tertentu
dengan metoda tertentu dan dengan alat perlengkapan yang ada ke arah
terciptanya pribadi tertentu sesuai dengan ajaran Islam
Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud
sistem pendidikan adalah sistem pendidikan Islam yaitu suatu kesatuan
komponen yang terdiri dari unsur-unsur pendidikan yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan sesuai dengan ajaran Islam
DAFTAR PUSTAKA\
Rusli Karim,
Pendidikan Islam antara Fakta dan Cita (Yogyakarta:Tiara Wacana,1991
Anas Sudjana,
Pengantar Administrasi Pendidikan Sebagai suatu Sistem (Bandung: Rosda Karya,
1997), Abdul Mujib dan yusuf Mudzakkir, ilmu pendidikan islam,
Dr. Moh. Rokib,ilmu
pendidikan islam,(yogya:2009),
Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa Asing: Sebuah Tinjauan
Metodologi,(jakat=rta:bulan bintang,1974),
Prof. H Muzayyin
Arifin,
W.J.S.
Poerwadarminta, kamus umum bahasa indonesia
Muljanto sumardi,
pengajaran...
Muh. Quthb
diterjemahkan Drs. Salman Harun,Sistem Pendidikan Islam,(bandung;percetakan
offset),
Asma Hasan Fahmi,
Sejarah dan filsafat
[1] Rusli Karim, Pendidikan Islam antara
Fakta dan Cita (Yogyakarta:Tiara Wacana,1991), h. 67
[2] Anas Sudjana, Pengantar Administrasi
Pendidikan Sebagai suatu Sistem (Bandung: Rosda Karya, 1997), h. 21-26
[3] Abdul Mujib dan yusuf Mudzakkir, ilmu
pendidikan islam, hlm 165
[4] Dr. Moh. Rokib,ilmu pendidikan
islam,(yogya:2009),hlm.90
[5] Muljanto Sumardi, Pengajaran Bahasa
Asing: Sebuah Tinjauan Metodologi,(jakat=rta:bulan bintang,1974), hlm.11
[6] Prof. H Muzayyin Arifin, ibid,
hlm 200-201
[7] W.J.S. Poerwadarminta, kamus
umum bahasa indonesia, hlm. 1035
[8] Muljanto sumardi, pengajaran...hlm. 13
[9] Muh. Quthb diterjemahkan Drs. Salman
Harun,Sistem Pendidikan Islam,(bandung;percetakan offset), hlm324
[10] Asma Hasan Fahmi, Sejarah dan
filsafat, hlm. 119
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar