TEORI
KOGNITIF
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Nur Azizah
Disusun oleh:
EKA SAFITRI
NIM. 092332056
TAR.VPBA2
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2011
TEORI
KOGNITIF
Teori
Kognitif menekankan pada pikiran sadar mereka. Teori ini berdasarkan pada
asumsi bahwa kemampuan kognitif merupakan sesuatu yang fundamental dan yang
membimbing tingkah laku anak. Sebagai seorang individu, maka haruslah secara
aktif membangun sendiri pengetahuan mereka tentang dunia. Teori kognitif
didasarkan atas dua teori yaitu teori Perkembangan kognitif Peaget dan Teori
Pemrosesan Informasi.
A.
Teori Kognitif
Piaget
Piaget
menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dengan dan mengintegrasikan objek dan
kejadian-kejadian
disekitar. Piaget memandang bahwa anak memainkan peran aktif di dalam menyusun
pengetahuannya mengenai realitas.
Tahap-
Tahap Perkembangan Kognitif Piaget
Tahap
|
Usia/Tahun
|
Gambaran
|
Sensorimotor
|
0 – 2
|
Bayi bergerak dari tindakan refleks instingtif pada saat lahir
sampai permulaan pemikiran simbolis. Bayi membangun suatu pemahaman dunia
melalui pengkoordinasian pengalaman – pengalaman sensor dengan tindakan
fisik.
|
Peraperasional
|
2 - 7
|
Anak mulai mempresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar –
gambar. Kata-kata dan gambar ini adanya peningkatan pemikiran simbolis dan
melampaui hubungan informasi sensor dan tidak fisik.
|
Concrete Operational
|
7 - 11
|
Pada saat ini anak dapat brfikir secara logis mengeni peristiwa
yang konkret dan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk yang
berbeda.
|
Formal Operational
|
11 -15
|
Anak remaja berfikir dengan cara yang lebih abstrak dan logis.
Pemikiran lebih idealistik.
|
SUMBER :
Diadaptasi dan Santrock (1998)
Menurut teori tahapan Piaget, setiap individu akan melewati
serangkaian perubahan kualitatif yang
bersifat invarian, selalu tetap, tidak melompat atau mundur. Piaget menggunakan
istilah skema dan adaptasi, kedua komponen ini berarti bahwaa kognisi merupakan
sistem yang selalu diorganisir dan diadaptasi, sehingga memungkinkan individu
beradaptasi dengan lingkungannya.
Skema (struktur kognitif) adalah proses atau cara mengorganisir dan
merespon berbagai pemahaman. Skema juga merupakan suatu pola sistematis dari
tindakan, perilaku, pikiran, dan strategi pemecahan masalah yang memberikan
suatu kerangka. Pemikiran dalam menghadapi beragi tantangan dan jenis situasi.
Adaptasi (struktur fungsional) adalah sebuah istilah yang digunakn Piaget
untuk menunjukan pentingnya pola hubungan individu dengan lingkungannya dalam
poses perkembangan kognitif.
Menurut
Piaget adaptasi ini terdiri adari dua proses yang saling melengkapi, yaitu:
1.
Asimilasi
Asimilasi dari sudut biologi adalah integrasi antara elemen-elemen
eksternal (dari luar) terhadap struktur yang sudah lengkap pada organisme. Asimilasi
kognitif mencakup perubahan objek eksternal menjadi struktur pengetahuan
internal (Learner & Hultsch,1983). Contohnya dapat kita lihat pada perilaku
bayi menghisap semua objek ini memperlihatkan proses asimilasi.
2.
Akomodasi
Akomodasi adalah menciptakan langkah baru atau memperbaharui
istilah lama untuk menghadapi tantangan baru. Akomodasi kognitif berarti mengubah struktur kognitif yang telah
dimiliki sebelumya untuk disesuaikan dengan objek stimulus eksternal. Jadi,
pada akomodasi terjadi perubahan pada subjeknya. Contoh pada seorang individu
yang mengubah dirinya agar sesuai dengan dunia luar.
B.
Teori
Pemrosesan Informasi
Information-processing
theory merupakan teori alternative
terhadap teori kognitif piaget. Teori
ini didasarkan atas tiga asumsi (Zigler & Stevenson,1993) yaitu:
Petama, pikiran dipandang sebagai suatu
penyimpanan dan pengembalian informasi. Kedua, individu-individu
memproses informasi dari seorang informasi. Ketiga, terdapat
keterbatasan pada kapasitas untuk memproses informasi dari seorang individu. Teori
ini menekankan pada bagiimana individu memproses informasi tentang dunia mereka
bagaimana informasi disimpan dan disebarkan dan bagaimana informasi diambil
kembali untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas yang kompleks, seperti
memecahkan masalah dan berpikir.
Referensi
Desmita, 2010. Psikologi
Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar