Pembahasan Al
Quran Surat Al An’am Ayat 75-79
Makalah
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Akhir Semester
Mata
Kuliah: Psikologi Agama
Dosen
Pengampu : Sangidun
Disusun oleh :
EKA SAFITRI
NIM. 092332056
Tarbiyah/4 PBA 2
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2010
1.
Al Quran Surat Al An’nam ayat 75-79
Ï9ºxx.ur
üÌçR
zOÏdºtö/Î)
|Nqä3n=tB
ÏNºuq»yJ¡¡9$#
ÇÚöF{$#ur
tbqä3uÏ9ur
z`ÏB
tûüÏYÏ%qßJø9$#
ÇÐÎÈ
$£Jn=sù
£`y_
Ïmøn=tã
ã@ø©9$#
#uäu
$Y6x.öqx.
( tA$s%
#x»yd
În1u
( !$£Jn=sù
@sùr&
tA$s%
Iw =Ïmé&
úüÎ=ÏùFy$#
ÇÐÏÈ
$£Jn=sù
#uäu
tyJs)ø9$#
$ZîÎ$t/
tA$s%
#x»yd
În1u
( !$£Jn=sù
@sùr&
tA$s%
ûÈõs9
öN©9
ÎTÏöku
În1u
úsðqà2V{
z`ÏB
ÏQöqs)ø9$#
tû,Îk!!$Ò9$#
ÇÐÐÈ $£Jn=sù
#uäu
}§ôJ¤±9$#
ZpxîÎ$t/
tA$s%
#x»yd
În1u
!#x»yd
çt9ò2r&
( !$£Jn=sù
ôMn=sùr&
tA$s%
ÉQöqs)»t
ÎoTÎ)
ÖäüÌt/
$£JÏiB
tbqä.Îô³è@
ÇÐÑÈ ÎoTÎ)
àMôg§_ur
}Îgô_ur
Ï%©#Ï9
tsÜsù
ÅVºuq»yJ¡¡9$#
ßöF{$#ur
$ZÿÏZym
( !$tBur
O$tRr&
ÆÏB
úüÏ.Îô³ßJø9$#
ÇÐÒÈ
2. Terjemahan Al Qur’an Surat Al An’am ayat
75-79
75. Dan Demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim
tanda-tanda keagungan (kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (kami
memperlihatkannya) agar Dia Termasuk orang yang yakin.
76. Ketika malam telah gelap, Dia melihat sebuah
bintang (lalu) Dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang
itu tenggelam Dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam."
77. Kemudian tatkala Dia melihat
bulan terbit Dia berkata: "Inilah Tuhanku". tetapi setelah bulan itu
terbenam, Dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk
kepadaKu, pastilah aku Termasuk orang yang sesat."
78. Kemudian
tatkala ia melihat matahari terbit, Dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang
lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, Dia berkata: "Hai
kaumku, Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.
79.
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan
bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah Termasuk
orang-orang yang mempersekutukan tuhan.
3.
Tafsir menurut
75. Allah menampakkan keagungan ciptaanNya di langit
dan di bumi, dan tata susunannya ataupun keindahan tata warnanya. Allah
menampakkan kepada Ibrahim as. benda-benda langit yang beraneka ragam bentuk
dan susunannya, beredar menurut kertentuannya masing-masing secara teratur.
Bumi terdiri dari lapisan-lapisan yang banyak mengandung barang tambang dan
perhiasan, sangat berguna bagi kepentingan manusia.
Allah
juga menjelaskan pula maksud dan tujuan dari pengenalan Ibrahim as. terhadap
keindahan ciptaannya itu yaitu agar Ibrahim as. benar-benar mengenal hokum alam
yang berlaku terhadap ciptaanNya, dan kekuasaan Allah yang mengendalikan
hokum-hukum itu, agar dapat dijadikan bukti-bukti dalam menghadapi orang-orang
musyrikin yang sesat dan menjaxdi pegangan bagi dirinya agar termasuk
orang-orang yang betul-betul meyakini keesaan Allah SWT.
76. Allah
menjelaskan proses pengenalan kepada Ibrahim as. secara terperinci. Mula
pertama pengamatan Nabi Ibrahim as. terhadap bintang-bintang yaitu pada saat
bintang Nampak bercahaya.dan pada saat bintang itu tidak bercahaya, dilihatnya
sebuah bintang yang bercahaya paling terang.
Maka
timbullah pertanyaan dalam hatinya. “Inikah Tuhanku? Pertanyaan ini adalah
pengingkaran terhadap anggapan kaumnya, agar mereka tersentak untuk
memperhatikan alasan – alasan yang akan dikemukakan.
Akan
tetapi, setelah bintang itu tenggelam dan sirna dari pandangannya timbul
keyakinan bahwa ia tidak senang kepada yang tenggelam dan menghilang, apalagi
dianggap sebagai Tuhan.
Ini
sebagai alasan nabi Ibrahim as. untuk mematahkan I’tikad kaumnya bahwa yang
m,engalami perubahan itu tidak pantas dianggap sebagai Tuhan. Kesimpulan
Ibrahim as itu merupakan kesimpulan dari jalan fikiran yang benar dan sesuai
dengan fitrah. Dan siapa saja yanmg melakukan pengamatan serupa itu niscaya
akan berkesimpulan yang sama.
77. Allah SWT juga menjelaskan pula pengamatan Nabi
Ibrahin as terhadap benda langit yang lebih terang cahayanya dan yang lebih
besar kelihatannya yaitu bulan.
Setelah
Ibrahim as melihat bulan tersembul di balik cakrawala, dengan cahaya yang
terang benderang ituvyang terlihat ketika terbit , timbullah kesan dalam
hatinya, untuk mengatakan “Inikah gerangan Tuhanku?”Pertanyaan Ibrahim as
serupa itu adalah pertanyaan yang tyimbul secara naluriyah seperti juga kesan
yang di dapat oleh kaumnya sebenarnya badalah pertanyaan untuk mengingkari
kesan pertama yang menipu pandangan mata itu dan untuk membantah keyakinan
kaumnya seperti kenyataanya dalam ayat
yang lalu.. Pengulangan berita dengan memberikan kenyataan yang lebih tandas
adalah untuk menguatkan pernyataan yang telah lalu. Kemudian setelah bulan itu
terbenam dari ufuk dan lenyap dari pengamatan , diapun m,emberikan pertanyaan
agar diketahui oleh orang-orang musyrikin yang berada di sekitarnya.
Ibrahim
berkata : “ Sebenarnyalah jika Tuhan tidak memberikan daku petunjuk kepada
jalan yang benar untuk mengetahui dan meyakini ke EsaanNya, niscaya aku masuk
dalam golongan yang tersesat, yaitu orang-orang yang menyimpang dari kebenaran
dan tidak mengikuti petunjuk Tuhan, serta menyembah tuhan-tuhan selain Allah. Mereka itu lebih senang
menuriti hawa nafsunya daripada melakukan perbuatan yang diridhoi Allah.
Sindiran ini adalah sindiran yang tandas bagi kaumnya yang tersesat dan
sekaligus merupakan petunjuk bagi orang-orang yang berpegang kepada agama dan
wahyu. Sindiran yang bertahap ini adalah sebagai sindiran yang menentukan untuk
mematahkan pendapat[-pendapat kaumnya. Sindiran yang pertama lunak, kemudian
diikuti dengan sindiran yang yang kedua tandas, adalah untuk menyanggah pikiran
kaumnya secara halus agar mereka terbuka belenggu hatinya untuk memahami
kebenaran yang sebenar-benarnya.
78. Selain
itu, Allah SWT mengisahkan sindirannya yang lebih tajam yaitu pengamatan Naboi
Ibrahim as. terhadap matahari, benda langit yang paling cerah cahayanya
,menurur pandangan mata, yang merupakan rentetan ketiga dari
pengamatan-pengamatan Ibrahim yang telah lalu, yaitu setelah Ibrahim as melihat
matahari tersembul terbit diufuk diapun berkata : Yang terlihat sekarang inilah
Tuhanku”. Inilah lebih besar daripada bintang-bintang dan bulan. Akan tetapi
setelah matahari itu tenggelam dan sirna dari pandangan, beliaupun mengeluarkan
peringatan : “Wahai kaumku, sebenarnya aku berlepas diri dari apa yang kamu
persekutukan.”
Sindiran
ini adalah sindiran yang paling tajam untuk membungkamkan kaumnya agar mereka tidak mengajukan alasan lagi buat
mengingkari kebenaran yang dibawa Ibrahim as.
79. Setelah
Allah SWT mengisahkan kelepasan Nabi Ibrahim as dari kemusyrikan kaumnya, Allah
mengisahkan pula kelanjutan daripada kelepasan itu dengan menggambarkan sikap
Ibrahim as dan akidah tauhinya yang murni, yaitu Ibrahim as menghadapkan
dirinya dalam ibadah-ibadahnya kepada Allah yang menciptakan langit dan bumi.
Dia
pula yang menciptakan benda-benda langit yang terang benderang di angkasa raya
dan menciptakan manusia seluruhnya, termasuk pemahat-pemahat patung yang
beraneka ragam bentuknya.
Ibrahim
as cenderung kepada agama tauhid dan menyatakan bahwa agama-agama lainnya
adalah bantal, dia buklanlah termasuk golongan orang-orang yang musyrik. Dia
seorang yang berserah diri kepada Allah SWT semata Firman Allah :
ô`tBur ß`|¡ômr& $YYÏ ô`£JÏiB zNn=ór& ¼çmygô_ur ¬! uqèdur Ö`Å¡øtèC yìt7¨?$#ur s'©#ÏB zOÏdºtö/Î) $ZÿÏZym 3
xsªB$#ur ª!$# zOÏdºtö/Î) WxÎ=yz ÇÊËÎÈ
Artinya
: “ Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan dan ia
mengikuti agama Ibrahim yang lurus.”(Qs An Nisa : 125)
Dan
Firmannya:
`tBur öNÎ=ó¡ç ÿ¼çmygô_ur n<Î) «!$# uqèdur Ö`Å¡øtèC Ïs)sù y7|¡ôJtGó$# Íouröãèø9$$Î/ 4s+øOâqø9$# 3
n<Î)ur «!$# èpt7É)»tã ÍqãBW{$# ÇËËÈ
22.
dan Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang Dia orang yang
berbuat kebaikan, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang
kokoh. dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.
4.
Kesimpulan
1. Menyembah berhala atau patung bertentangan
dengan pikiran yang benar dan menyimpang dari ajaran agama taukhid
2.
Dengan melihat keindahan ciptaan Allah, manusia akan mendapatkan bukti ke
EsaanNya
3.
Benda-benda langit termasuk bintang-bintang itu bukanlah Tuhan akan tetapi
makhluknya. Mka tidak pantaslah seorang mendewakan makhluk Allah yang tidak
kekal damn mengalami peribahan.
4.
Ibrahim as mengajak kaumnya untuk beragama taukhid, dengan cara-cara yang
halus, diajaknya kaumnya untuk menggunakan fikiran memperhatikan keindahan
cciptaan Allah agar terbuka fikirannya untuk mengakui keEsaan Allah
5.
Ajaran nabi Ibrahim as kepada kaumnya untuk memperhatikan keindahan ciptaan
Allah itu untuk membenarkan agama tauhid dan meninggalkan kemusyrikan
6.
Nabi Ibrahim as. beragama tauhid menyerahkan diri kepada Allah semata dan
membenci kemusyrikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar